Melihatmu saja seperti melihat musuh terburuk.
Mendengar caci makimu saja aku muak.
Ya, mungkin itu hanya perspektif buruk saja.
Salah aku memang yang menilaimu secepat itu.
Saat ku mendengar kau memetikkan gitarmu, menyanyikan lagu..
Lagu yang sesuai dengan perasaanku pada saat itu.
Pada saat itulah, aku terdiam diri.
Melihat pada sosok dirimu yang menyanyikan lagu sepenuh hati.
Dan pada saat itulah, aku mengikuti dirimu dan kau berbicara padaku.
Ternyata, kamulah yang tlah mengetuk pintu hatiku setelah ku tutup rapat-rapat pintu hatiku.
Tak kusangka, aku mulai menyukai dirimu.
Mungkin, hal terindah yang kurasakan pada saat ini ialah..
- Saat kau tatap mataku.
- Saat kau memuji diriku.
- Saat kau menghiburku dengan tawamu.
- Saat kau bersama diriku.
- Saat kau tersenyum untukku.
Aku hanya bisa jujur. Aku jujur, aku suka kamu.
Tapi, aku masih tak bisa mempercayai perasaanku.
Aku tak mau tersakiti untuk kesekian kalinya.
DAN, AKU HARAP KAU TAKKAN MENYAKITIKU.
Tetaplah disisiku.
Temani aku menjalani hidupku yang hampa ini.
Warnailah hidupku dengan senyumanmu.
JANGAN KAU PERGI DARIKU !
With love,
Marini Adani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar