Kamis, 29 November 2012

Diskriminasi

Menyakiti orang dengan niat itu dosa.
Disakiti orang tanpa penyebab itu menyakitkan.

Kadang saya memilih terdiam disaat jiwa ini merasa disakiti oleh alam sekitar.
Entah harus apa yang saya lakukan.
Saya tidak lemah. Namun, apabila saya memberontak..........
Saya trauma akan masa lalu. Masa lalu yang teramat suram.
Dimana semua meninggalkan. Hanya 'sahabat sejati' yang selalu mendampingi.

Kata-kata Selow, Woles, Gapapa ko, hanya sebatas penyembunyi perasaan tersakiti ini.

Wahai jiwa yang berilmu, buat apa kalian berilmu kalau kalian diskriminatif terhadap sekitarmu? Untuk apa kalian berilmu baik pabila perangai kalian buruk?

Rabu, 28 November 2012

Mata.

Perasaan yang diam-diam muncul di benak ini, rasanya ingin kau ketahui.
Namun, aku tak mau yang lain mengetahui. Biarlah aku dan kamu saja yang mengetahui.

Sadarkah dirimu?
Mata ini tertuju pada satu titik fokus, bola matamu.
Entahlah. Aku hanya ingin meyakinkan dirimu tanpa harus ku katakan.
Rasa ini nyata.
Perasaan ini lembut, suci.
Namun, aku tak berani menaruh seluruh perasaanku padamu.

Salahkah aku pabila rasa ini tak terungkap secara lisan?
Mulut ini bisa berbohong. Tak semudah itu aku mengatakan yang sejujurnya.
Bukannya aku tidak berani mengungkapkan. Aku hanya takut disakiti tuk kesekian kalinya.

Mengertilah, mataku tak pernah berbohong.
Percayalah.


Tertanda,
-Orang yang selalu menatap tajam matamu-